5 Hal : Apa Yang Dimaksud Dengan Ecofarming ?

Apa Yang Dimaksud Dengan Ecofarming

Apa Yang Dimaksud Dengan Ecofarming?

Pada kesempatan kali ini tipsilmu akan membahas tetang apa yang dimaksud dengan ecofarming dan berbagai informasi terkait lainnya.

Bagaimana Sejarah Ecofarming?

Sebelum membahas tentang apa yang dimaksud dengan ecofarming, mari kita simak terlebih dahulu sejarah dari ecofarming. Membahas ecofarming tentu tidak luput dari sejarah pertanian di dunia.

Pertanian dimulai secara mandiri di berbagai belahan dunia. Biji-bijian liar mulai dikumpulkan dan dimakan setidaknya sekitar 105.000 tahun yang lalu. Bukti paling awal dari budidaya skala kecil rumput yang dapat dimakan adalah dari sekitar 21.000 SM.

Semakin lama, sistem pertanian semakin merusak ekosistem alam dengan penggunaan berbagai alat-alat dan bahan kimia berbahaya.

Konsep eco-farming mencoba menghindari hal tersebut melalui bentuk penggunaan lahan yang selaras dengan semua makhluk hidup dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

Apa Yang Dimaksud Dengan Ecofarming ?

Roland Bunch (1998) seorang penasihat internasional eco-farming mendefinisikan ecofarming sebagai sistem pertanian yang menggunakan lebih banyak sumber daya alami dan meminimalisir campur tangan kimiawi

Dengan mengurangi perusakan ekosistem dan menjaga kualitas tanah, air, dan keanekaragaman hayati, maka pertanian akan dapat memaksimalkan produktivitas sambil melestarikan lingkungan

Secara umum ecofarming dapat diartikan sebagai sistem pertanian yang memanfaatkan ekosistem-ekosistem yang terlibat didalamnya seperti penyaringan air, penyerbukan, produksi oksigen, dan pengendalian hama secara alami.

Apa Saja Contoh Penerapan Ecofarming?

Berikut adalah 5 contoh praktik ecofarming yang menjamin pertumbuhan sayuran dan tanaman hijau yang ramah lingkungan :

Permakultur

Permakultur adalah sistem produksi pangan yang meniru bagaimana sayuran dan tanaman tumbuh di ekosistem alami.

Sistem ini menerapkan prinsip-prinsip yang mengkombinasikan intensi, smart farming dan desain untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Akuaponik & Hidroponik

Akuaponik dan hidroponik adalah metode pertanian inovatif yang melibatkan pertumbuhan tanaman dan sayuran tanpa tanah, memberi makan tanaman dengan nutrisi yang dibawa oleh air.

Sistem hidroponik melibatkan penggunaan larutan mineral untuk memberi makan akar tanaman secara langsung dalam media pasif seperti perlit atau kerikil. Sementara itu, sistem budidaya akuaponik menggabungkan unsur akuakultur dan hidroponik.

Menggunakan Sumber Daya Energi Terbarukan

Pertanian berkelanjutan melibatkan penggunaan sumber energi alternatif seperti tenaga air, tenaga surya atau ladang angin yang ramah lingkungan.

Panel surya dapat digunakan untuk menjalankan sistem pemompaan dan pemanas. Selain itu, pembangkit listrik tenaga air yang bersumber dari air sungai dapat digunakan untuk berbagai mesin pertanian.

Rotasi Tanaman & Polikultur

Petani dapat mengurangi kemungkinan penyakit tanaman dan sayuran melalui diversifikasi tanaman di permukaan tanah dan melalui teknik rotasi tanaman. Praktik tersebut juga dapat mengurangi jumlah pestisida dan pupuk kimia yang dibutuhkan.

Agroforestri

Agroforestri adalah metode pertanian yang melibatkan menanam semak dan pohon di antara tanaman dan sayuran lainnya. Ini menggabungkan praktik kehutanan dan pertanian untuk menjamin pendekatan penggunaan lahan yang berkelanjutan dan sangat produktif.

Sistem ini meniru ekosistem hutan yang ditemukan di alam dan dirancang untuk terdiri dari beberapa lapisan hutan makanan.

Dibandingkan dengan sistem pertanian tradisional, agroforestri dapat melipatgandakan hasil panen dan secara signifikan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia atau pestisida.

Apa Saja Kelebihan Ecofarming ?

Menurut Journal of Applied Biosciences pada tahun 2008, mendefinisikan keuntungan dari penggunaan ecofarming sebagai berikut :

  1. Mengurangi erosi tanah
  2. Meningkatkan kesuburan tanah
  3. Lebih banyak menggunakan bahan sumber daya alami2022
  4. Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit
  5. Meningkatkan standar hidup
  6. Meningkatkan hasil produksi
  7. Membantu Konservasi lingkungan
  8. Mengurangi Polusi
  9. Melestarikan sumber daya biologis seperti : tumbuhan, hewan dan mikroorganisme
  10. Baik untuk masyarakat pedesaan.
  11. Meningkatkan metode pertanian tradisional
  12. Cocok untuk tanah tropis
  13. Menghasilkan produk yang lebih baik
  14. Menggunakan pengetahuan dan pengalaman lokal atau tradisional
  15. Dapat disesuaikan dengan kondisi sosio-ekonomi serta budaya
  16. …Dst

Apa Saja Kekurangan Ecofarming ?

Journal of Applied Biosciences ini juga memaparkan berbagai kekurangan dari penggunaan ecofarming sebagai berikut :

  1. Sumber daya lokal mungkin tidak tersedia untuk skala besar
  2. Biasanya diterapkan dalam produksi untuk skala kecil
  3. Sulit untuk dilakukan komersialisasi
  4. Menuntut kegiatan penyuluhan yang ekstensif,
  5. Bertentangan dengan sistem yang dapat menghasilkan lebih banyak menggunakan bahan kimiawi
  6. Hasil pertanian per hektar dapat lebih rendah
  7. Membutuhkan waktu dalam pengendalian gulma dan kegiatan pertanian lainnya
  8. Dapat terhalang oleh hal-hal local yang tabu
  9. Tidak dapat dengan cepat mengatasi kerawanan pangan
  10. Dapat menyebabkan kerawanan pangan
  11. Butuh waktu untuk menyadari manfaatnya
  12. Membutuhkan banyak kesabaran dari para petani
  13. ….Dst

Dengan meningkatnya kesadaran tentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pertanian skala besar, pertanian ramah lingkungan telah menjadi prioritas.

Solusi yang dapat mengimbangi kerusakan seperti pembukaan hutan, perusakan habitat, dampak negatif pestisida dan keluaran karbon yang intens adalah pertanian berkelanjutan.

Baca Juga >>> 15 Ciri Ciri Topi New York Yankees Original2023 <<<

Penutup

Demikian artikel tipsilmu tentang apa yang dimaksud dengan ecofarming dan juga berbagai informasi terkait lainnya. Semoga dapat membantu menambah ilmu anda. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *